Purchase Request (PR) vs. Purchase Order (PO) apa perbedaanya ?
Permintaan Pembelian (PR) vs. Pesanan Pembelian (PO): Apakah Perbedaannya?
Apa itu Purchase Request (PR)?
Permintaan pembelian memulai proses pengadaan dalam suatu
organisasi. Ini adalah permintaan resmi yang dibuat oleh departemen internal
atau individu kepada departemen pembelian atau pengadaan, menandakan kebutuhan
akan barang atau jasa. PR biasanya dihasilkan ketika suatu departemen
membutuhkan persediaan, peralatan, atau layanan baru untuk memenuhi persyaratan
operasional mereka.
Karakteristik utama PR adalah :
1. Detil Deskripsi (Detail Description)
PR mencakup deskripsi terperinci tentang item atau layanan yang diminta, termasuk spesifikasi, jumlah, dan informasi relevan lainnya.
2. Proses Persetujuan (Approval Process)
Sebelum PR diubah menjadi PO, biasanya mengalami proses
persetujuan. Ini memastikan bahwa item yang diminta selaras dengan anggaran dan
tujuan organisasi.
3. Alokasi Anggaran (Budget Allocation)
PR membantu dalam perencanaan dan alokasi anggaran dalam
suatu organisasi. Mereka memberikan wawasan tentang biaya yang diantisipasi
untuk kegiatan pengadaan yang akan datang.
Apa itu Purchase Order (PO)?
Pesanan Pembelian adalah dokumen yang mengikat secara hukum
yang dikeluarkan oleh pembeli kepada penjual, memformalkan pembelian barang
atau jasa. Ini berfungsi sebagai kontrak antara pembeli dan penjual,
menguraikan syarat dan ketentuan transaksi yang disepakati. Setelah PR
disetujui, itu diubah menjadi PO, memberi wewenang kepada departemen pengadaan
untuk melanjutkan pembelian.
Karakteristik utama PR adalah:
1. Detail Spesifik (ApesificDetail)
PO berisi detail spesifik tentang barang atau layanan yang
dipesan, seperti deskripsi barang, jumlah, harga, tanggal pengiriman, dan
syarat dan ketentuan yang berlaku.
2. Kewajiban Hukum (Legal Obligation)
Dengan menerima PO, penjual setuju untuk memenuhi pesanan
sesuai ketentuan yang ditentukan dalam dokumen. Ini secara hukum mengikat kedua
belah pihak untuk transaksi yang disepakati.
3. Pelacakan Dan Penyimpanan Catatan(Tracking And
Reord-Keeping)
PO memfasilitasi pelacakan dan pencatatan kegiatan
pengadaan. Mereka menyediakan jejak pembelian yang terdokumentasi, yang penting
untuk tujuan audit dan manajemen inventaris.
Perbedaan utama
PR diprakarsai oleh departemen internal atau individu dalam
suatu organisasi, menandakan kebutuhan akan barang atau jasa. Sebaliknya, PO
diprakarsai oleh departemen pembelian atau pengadaan setelah PR disetujui.
2. Alam (Nature)
PR adalah dokumen internal yang digunakan untuk meminta
pembelian, sedangkan PO adalah dokumen eksternal yang digunakan untuk
memformalkan dan mengotorisasi pembelian dari pemasok atau vendor eksternal.
3. Mengikat Hukum(Legal Binding)
Sementara PR bukan dokumen yang mengikat secara hukum, PO
berfungsi sebagai kontrak yang mengikat secara hukum antara pembeli dan
penjual, menguraikan syarat dan ketentuan transaksi.
Kesimpulan
Meskipun Permintaan Pembelian dan Pesanan Pembelian
merupakan komponen penting dari proses pengadaan, keduanya melayani tujuan yang
berbeda dan memainkan peran yang berbeda. Memahami perbedaan antara PR dan PO sangat
penting untuk memastikan praktik pengadaan yang efisien, transparan, dan sesuai
hukum dalam organisasi.
0 Response to "Purchase Request (PR) vs. Purchase Order (PO) apa perbedaanya ?"
Post a Comment